- by Karina
- 25 January 2024
Loading
Kotta Cinna merupakan asal kata dari bahasa India Tamil, artinya suatu lokasi atau daerah yang sempit berada di pesisir pantai pada masa lampau. Kawasan ini banyak menyimpan nilai sejarah atau peninggalan arkeolog peradaban Tionghoa di masa perdagangan bebas international melalui perairan Pantai Timur Selat Malaka Sumatera.
Kini, peninggalan bukti sejarah ada di Kota Medan di lahan seluas 30 hektar di masa abad ke-12 hingga abad 14. Salah satu peninggalan sejarah masa lampau itu terdapat di Museum Situs Kotta Cinna yang beralamat di Jalan Kotta Cinna, Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Kotta Cinna berada di kawasan di Kecamatan Medan Marelan ini telah menyimpan 3000 peninggalan sejarah dari hasil peradaban perdagangan masa lampau. Dimana di abad ke-12, kawasan itu menjadi pusat perdagangan internsional bagi pelayaran yang datang dari berbagai negara untuk masuk ke Indonesia.
“Dulu disini, dari berbagai negara melakukan perdagangan bebas. Tempat ini, pada abad ke-12, telah dikuasai oleh India Tamil beragama Hindu. Mereka banyak membangun tempat tinggal, rumah ibadah dan patung persembahan tradisi. Makanya, kawasan ini diberi nama Sittus Cinna artinya kawasan yang sempit,” cerita Ika Adelia yang merawat dan menjaga di Museum Situs Cinna Siombak.
Meskipun kawasan itu dikuasai oleh India Tamil, pedagang berasal dari Cina atau Tiongkok juga rutin membeli hasil komoditi alam untuk dibawa ke negara mereka. Sehingga, pada abad ke-14, Cina menguasai kawasan itu untuk dijadikan sebagai persinggahan agar memperoleh rempah-rempah dari Indonesia.
Sejak itulaha, kata mahasiswi Unimed ini, etnis Tiongkok membesarkan peradaban Agama Budha di Kota Situs Cinna. Mereka membangun Arca Amitabha sebagai patung persembahan serta menghiasi pernak pernik tradisi tionghoa di kawasan tersebut.
“Kampung ini dulu adalah pelabuhan, segala penjuru negara pasti singgah kemari (Kotta Cinna). Tapi, Cina memilih untuk menetap hidup di perkampungan ini, makanya banyak nilai sejarah peninggalan sejarah Cina masuk ditemukan, seperti manik-manik, keramik, patung dan banyak lagi. Itu semua adalah keturunan dari beberapa dinasti Tiongkok,” ungkap Ika.
Walaupun Kotta Cinna telah memberikan nilai sejarah bagi peradaban India Tamil dan Cina, pada hari besar keagamaan bagi etnis Tionghoa perayaan Imlek, belum ada merayakan tradisi dengan mengunjungi Museum Situs Kotta Cinna.
“Mungkin banyak yang belum tahu, lokasi inilah bukti sejarah peradaban etnis Tionghoa. Jadi, perayaan imlek setiap tahunnya dengan melupakan lahirnya etnis Tionghoa dalam sejarah di Situs Kotta Cinna,
0 Comments:
Leave a Reply